Contoh Teks Laporan Hasil Observasi tentang Rumah


Secara umum, rumah adalah bangunan tempat tinggal. Bagi saya sendiri, rumah adalah tempat kita bisa pulang untuk berjumpa orang tersayang yang menyayangi kita. Orang – orang tersayang yang juga menyayangi kita adalah orang tua kita, kakak adik kita, serta keluarga kita yang lain.

Rumah ada beragam jenisnya. Kita dapat mengelompokkan rumah berdasarkan ukurannya, ba-han dasar, masa pemakaiannya, dan letaknya. Berdasarkan ukurannya, terdapat rumah yang sangat be-sar, hingga memiliki puluhan toilet di satu rumah, tapi ada juga yang dalam satu rumah tidak ada satu-pun toilet. Ada rumah yang punya kolam renang puluhan hektar, namun ada juga rumah yang kese-luruhannya sering menjadi kolam akbiat banjir. Selain itu, ada juga rumah kecil yang ukurannya sama dengan ukuran satu kamar tidur  rumah besar.

Berdasarkan bahan dasar yang digunakan, sekarang sudah sangat beragam, ada yang berbahan dasar batu bata dengan semen, yang nantinya akan dicat dengan warna yang mereka inginkan. Ada ju-ga yang menggunakan batako. Tapi, sekarang sudah jarang rumah yang menggunakan bahan dasar kayu dan batu.

Berdasarkan masa pemakaian atau waktu penggunaan, rumah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu rumah permanen dan non-permanen. Rumah permanen artinya rumah tersebut dibangun untuk digunakan dalam jangka waktu panjang, artinya akan digunakan selama bertahun-tahun. Biasanya, ru-mah permanen terbuat dari bahan dasar bata, batako, dan batu. Sedangkan rumah non-permanen yang biasa disebut rumah sementara artinya rumah tersebut digunakan dalam jangka waktu pendek, atau sep-erti namanya dalam jangka waktu sementara, dari beberapa hari hingga beberapa bulan. Contoh rumah sementara adalah rumah susun sementara untuk korban bencana, serta tenda yang digunakan apabila pergi berkemah atau mendaki gunung. Selain itu, apabila kita ingin menginap sementara kita juga dapat menempati rumah kost, hotel, dan apartemen.

Rumah juga dapat dibedakan berdasarkan letak rumah tersebut, ada yang bertempat di kota ada juga yang didesa. Ada yang dikaki gunung, ada juga yang ditepi pantai. Rumah-rumah tersebut juga biasanya memiliki karakteristik atau ciri khas masing-masing, seperti rumah di tepi pantai biasanya menggunakan gendeng untuk menahan panas, sedangkan rumah di daerah pegunungan biasanya menggunakan seng sebagai atap agar dapat menyimpan panas lebih lama.

Rumah yang nyaman tidak harus rumah yang besar. Karena sekarang ada banyak rumah yang terlihat mewah dan besar dari luar, tapi orang yang menempatinya seperti tersiksa atau terpenjara karena kurangnya rasa kekeluargaan dan kebersamaan dalam suatu keluarga. Hal ini dapat disebabkan oleh penggunaan teknologi setiap anggota keluarga, serta disebabkan masing-masing anggota keluarga sibuk sendiri dengan urusannya. Seperti ayah yang sibuk bekerja, ibu yang sibuk memikirkan organisasi PKK atau arisan, serta anak yang sibuk belajar dan mengerjakan tugas sekolahnya, terlebih sekarang dil-aksanakan Full Day School, atau sekolah sehari penuh yang semakin membuat sibuk siswa.

Kita dapat melakukan banyak hal di rumah kita sendiri. Saat kecil, kita menghabiskan waktu paling banyak di rumah, bermain dengan orang tua, bermain dengan saudara, belajar, tidur, makan, dan akitvitas lainnya di rumah kita sendiri. Setelah remaja atau dewasa, waktu kita di rumah mulai berku-rang, kita mulai menyibukkan diri di sekolah atau kantor masing – masing, hingga nantinya setelah de-wasa dan berkeluarga, kita akan menempati rumah kita sendiri.

Rumah memiliki banyak manfaat. Manfaat utamanya adalah sebagai tempat tinggal kita. Tapi tak hanya itu, di Rumah kita bisa mendapatkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan bersama anggota keluarga. Selain itu, kita juga mendapatkan pendidikan yang disebut pendidikan informal, yang berisi pendidikan tata karma, sopan santun, cara berbicara yang baik, dan sebagainya yang seharusnya diajar-kan dan dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, terutama orang tua.

Comments

Popular posts from this blog

Langkah Install DirectX 9 Di Windows 10 secara Offline

Mengenal Titik Lagrange: Titik Stabil untuk Penempatan Wahana Antariksa

Trip dan info Pendakian Gunung Slamet 3428 mdpl via Dipajaya, Pemalang